BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Untuk membeli 2 unit pesawat terbang dibutuhkan dana sebesar US$ 169,8 juta

Untuk membeli 2 unit pesawat terbang dibutuhkan dana sebesar US$ 169,8 juta. Info sangat penting tentang Untuk membeli 2 unit pesawat terbang dibutuhkan dana sebesar US$ 169,8 juta. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Untuk membeli 2 unit pesawat terbang dibutuhkan dana sebesar US$ 169,8 juta

Untuk membeli dua unit dibutuhkan dana sebesar 169,8 juta dollar AS. Sedangkan untuk membeli lima unit dibutuhkan dana sebesar 424,5 juta dollar AS. Dijelaskan Sendjaja, saat ini sebenarnya IAA membutuhkan dana untuk membeli lima unit pesawat, hal ini untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang No 1 tahun 2009 yang mensyaratkan maskapai harus memiliki minimal lima unit pesawat dan harus diterapkan mulai awal 2012. Hingga saat ini IAA mengoperasikan 11 unit Airbus 320-200 dan empat unit Boeing 737-300, namun status pesawat tersebut masih sewa sifatnya. Karena itu IAA harus mengejar target kepemilikan pesawat , agar tidak melanggar peraturan yang ada. Sendjaja menambahkan, pihaknya sedang memilih perusahaan penjamin emisi (underwriter) yang nantinya akan menilai berapa harga saham yang bisa ditawarkan ke publik. "Februari nanti sudah ada underwriter-nya, nanti akan ketahuan berapa dana yang bisa kita targetkan," jelasnya. Manajemen akan memilih perusahaan asing yang besar dan berkomitmen sehingga penjualan saham bisa maksimal. Majalah Otomotif Online. Kotabumi. Lampung Utara. Proses seleksi sudah dilakukan sejak Desember 2010, targetnya pada Februari sudah ketahuan siapa perusahaannya. Nantinya, ungkap Sendjaja yang memegang 21 persen saham IAA tersebut, seluruh pemegang saham akan turut serta dalam penawaran saham. "Seluruh pemegang saham akan menjual sahamnya, tetapi berapa yang akan dilepas itu belum tahu. Tunggu underwriternya," tandas Sendjaja. Selain Sendjaja, pemegang saham lokal IAA adalah keluarga Pin Harris sebanyak 20 persen, PT Fersindo Nusaperkasa 10 persen. Sedangkan 49 persen lainnya dipegang oleh AirAsia International Limited (AAIL), anak usaha dari AirAsia Berhad. Pada tahun 2011 ini Bandara Trunojoyo yang berlokasi di Sumenep, Pulau Madura, mendapatkan alokasi APBN sebesar Rp.12 miliar untuk biaya pengembangan bandara. Dengan pengembangan sarana dengan menggunakan dana APBN tersebut diharapkan Bandara Trunojoyo di Sumenep bisa dijadikan sebagai bandara komersial. Selama ini Bandara tersebut hanya digunakan sebagai lokasi pendaratan helikopter yang ditumpangi oleh para pejabat pemerintah, disamping sebagai lokasi latihan bagi para siswa sekolah penerbangan milik PT Merpati Nusantara Airlines. Pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan dan belanja negara 2011 mengalokasikan dana Rp12 miliar bagi pengembangan Bandara Trunojoyo Sumenep, Madura, Jawa Timur. Selama ini, Bandara Trunojoyo lebih banyak dimanfaatkan sebagai lokasi pendaratan helikopter yang dinaiki pejabat pemerintah pusat maupun provinsi. Sejak Desember 2010, bandara itu secara resmi menjadi lokasi latihan terbang bagi siswa sekolah terbang milik PT Merpati Nusantara Airlines. "Alhamdulillah, upaya Pemkab Sumenep mengembangkan Bandara Trunojoyo mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat. APBN 2011 mengalokasikan Rp12 miliar untuk pengembangan Bandara Trunojoyo," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumenep R. Achmad Aminullah, kemarin. Dia mengatakan Pemkab Sumenep ingin mengembangkan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial yang disinggahi pesawat berjadwal secara reguler sejak beberapa tahun lalu. "Saat ini, kondisi Bandara Trunojoyo kurang memenuhi persyaratan sebagai bandara komersial akibat keterbatasan sarana dan fasilitas. Kekurangannya cukup banyak," ujarnya. Sejumlah keterbatasan tersebut antara lain panjang landasan pacu pesawat hanya 905 meter, belum ada mobil pemadam kebakaran, dan ruang tunggu calon penumpang. "Semua kekurangan di Bandara Trunojoyo itu tidak mungkin diatasi sendiri oleh Pemkab Sumenep. Kami memang meminta bantuan kepada pemerintah pusat, yakni Departemen Perhubungan, untuk ikut memberikan dukungan dana bagi pengembangan Bandara Trunojoyo," kata Aminullah. Dia menjelaskan dana Rp12 miliar yang dialokasikan APBN tersebut akan digunakan bagi penyediaan dan pengadaan fasilitas di Bandara Trunojoyo. "Sebagian pembangunan sarana fisik a.l. perluasan areal Bandara Trunojoyo dan penambahan panjang landasan pacu pesawat dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sumenep, " kata Aminullah. Dia menuturkan perluasan areal Bandara Trunojoyo ditargetkan selesai pada tahun ini. Dana yang disiapkan APBD Sumenep untuk membebaskan tanah guna perluasan areal Bandara Trunojoyo sebesar Rp2 miliar.


Powered By : Blogger